First Person Lover: Game Macam Apa Ini?

- 1/28/2017 04:10:00 PM

First Person Lover: Game Macam Apa Ini?

 
First Person Lover: Game Macam Apa Ini?
CRONOSAL-Keberadaan permainan berbasis first person lover seakan tak ada matinya. Franchise raksasa yang dengannya jumlah fans yng begitu masif tetap mempertahankan konsep gameplay yng percis; tembak-menembak. Sekalipun ada variasi, itu tak menjadi 'hidangan utama' pada menu gameplay yng dihadirkan. At least, bisnis developer bagi atau bisa juga dikatakan untuk menarik lebih tidak sedikit gamer terbilang cukup sukses mengingat sajian permainan FPS terus-menerus muncul tanpa hentinya.
First Person Lover, nama yng begitu asing akan tetapi telah bisa ditebak apa genre dari permainan aneh ini. Ya! first person shooter yang dengannya sudut pandang orang pertama. Actually, First Person Lover tidak ada bedanya yang dengannya permainan sejenis. Akan tetapi penambahan kata "Lover" pada judul sebenarnya mampu merubah perspektif kita perihal permainan fps yng identik yang dengannya pembunuhan via senjata api.
First Person Lover not talk about killing, bro!
Kamu tak mempergunakan senjata yng bisa membunuh, Kamu pun tak mempergunakan karakter militaris, serta Kamu tak sedang berada medan pertempuran pada biasanya. Kamu merupakan seorang agen sesuatu yang di sembunyikan yng sedang berusaha mengembalikan dunia yng sudah dikuasai oleh rasa kebencian. Seluruh kita-kita mendapatkan pengaruh tidak baik dari mesin pemancar bernama Harvester. Mesin ini dia yng menjadi misi utama dalam permainan, terlepas dari tugas lain bagi atau bisa juga dikatakan untuk membidik musuh.
First Person Lover: Game Macam Apa Ini?
Kamu bertugas menjdai agen sesuatu yang di sembunyikan (namun gak sesuatu yang di sembunyikan amat) yng mempunyai misi bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghancurkan seluruh Harvester.

First Person Lover: Game Macam Apa Ini?
Dibekali yang dengannya senjata canggih, akan tetapi pasti fiktif!

Tugas Kamu sebetulnya cukup simpel, cuma mencari Harvester yng menyala lantas menghancurkannya. Akan tetapi dalam perjalanan ini, Kamu Perlu berhadapan yang dengannya orang-orang yng telah 'terjangkit' pengaruh dari Harvester itu sendiri. Orang-orang akan menyerang si karakter utama, baik mempergunakan tangan kosong, sampai-sampai senjata yng pun ajaib.
Kamu menembak ke arah musuh hingga orang-orang menjadi telanjang. Ya!! Telanjang! Permainan jenis apa ini?!
Kamu tak salah membacanya! Karakter musuh yng di kenai dampak Harvester mempunyai kulit pucat serta gerakan yng proaktif. Yang dengannya "Kiss Gun", Kamu mampu membuat musuh menjadi telanjang tanpa busana, serta otomatis orang-orang tak melakukan penyerangan.
First Person Lover: Game Macam Apa Ini?
Tentu saja developer mempunyai kebijakan untung menjaga 'perkakas' dari setiap karakter musuh yang dengannya visual pixel.

First Person Lover: Game Macam Apa Ini?
Kamu tak boleh meninggalkan orang-orang begitu saja! Kamu Perlu memberikan pakaian kepada orang-orang yng sudah pulih dari pengaruh Harvester.

Tak ada peluang bagi atau bisa juga dikatakan untuk melihat para AI musuh berkeliaran tanpa busana. Sesudah sukses dinetralkan, orang-orang memanglah telanjang, akan tetapi terdapat pixelasi pada bagian 'itu' agar tak mampu dilihat. By the way, andaikan developer tak menanamkan system pixelasi, mungkin First Person Lover bakal mendapatkan rating khusus dewasa (Mature).
Selanjutnya, tugas pemain sesudah berhasil melucuti pakaian musuh merupakan memberikan orang-orang pakaian baru. Malah pakaian baru ini terlihat lebih stylish dibanding pakaian yng orang-orang kenakan sebelumnya. Tidak lain tidak bukan, ini merupakan tips dari Björn Borg selaku merek pakaian yng mengiklankan produknya melalui permainan, First Person Lover.
First Person Lover: Game Macam Apa Ini?
Dihiasi yang dengannya cutscene, walau terlihat gerakan pemain masih agak kaku akan tetapi bisa dikatakan enjoyable.

First Person Lover: Game Macam Apa Ini?
Model senjata Amat berpengaruh terhadap damage serangan.

First Person Lover: Game Macam Apa Ini?
Menghadapi musuh dalam jumlah yng besar merupakan kesulitan tersendiri. Orang-orang bergerak cepat sambil menyerang.

Meski terbilang cuma diciptakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempopulerkan produk utama, Björn Borg tetap mampu memberikan performa gameplay yng playable. Setidaknya keseriusan orang-orang terlihat dari penambahan cutscene yng membuat kesan cerita makin solid. Di sayangkan motion capture cuma mengandalkan keyframe menjadikan pergerakan karakter tidak lebih realistis. Akan tetapi tak mengurangi kepuasan gamer era menyaksikan adegan pendek ini.
Senjata tambahan memiliki damage serta jarak tembakan yng lebih jauh. Akan tetapi yang dengannya konsekuensi keterbatasan jumlah ammo, misalnya Petal Shotgun, Bubble Blaster, Rainbow Crossbow, sampai-sampai Teddy Grenade. Sedangkan Kiss Gun selaku senjata bawahan mempunyai jumlah ammo yng tak dibatasi, bisa ditembakan berkali-kali tanpa reload. Walaupun begitu jangan berharap senjata ini mempunyai damage besar dan mampu ditembakan dari jarak yng relatif renggang.
Di sisi lain, keberadaan musuh yng datang dalam model tawuran membuat pemain akan kewalahan menghadapinya. Dalam keadaan semisal ini nyaris tak ada senjata yng cukup efektif bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengatasinya. Dalam kata lain, kemampuan menghindar serta berlari mampu menjadi pilihan.
First Person Lover: Game Macam Apa Ini?
Menghancurkan Harvester bisa memberikan sinyal kedatangan musuh.

First Person Lover: Game Macam Apa Ini?
Areal yng Harvester-nya hancur akan tampak lebih cerah, menandakan pengaruh rasa kebencian yng dipancarkan sudah diganti oleh cinta #Aseeekkk....

Menghancurkan Harvester layaknya melakukan defuse bomb pada game-game deatchmatch sejenis Counter Strike. Akan tetapi bedanya, proses penghancurkan Harvester butuh waktu yng lebih panjang, lebih tidak baik lagi selama itu pun akan datang lebih tidak sedikit musuh yng ingin menghentikan misi Kamu. Mau tak mau, melawan merupakan satu-satunya jalan.
Visualisasi terasa Amat smooth, akan tetapi tidak lebih seimbang yang dengannya anti-aliasing yng masih kasar walaupun setting grafis telah mentok rata kanan. Perubahan filter warna sesudah Harvester hancur mampu menciptakan atmosfer yng kontras, lebih cerah, serta lebih nyata.
First Person Lover: Game Macam Apa Ini?
Pakaian yng dipakai memberi pengaruh stats karakter.

First Person Lover: Game Macam Apa Ini?
Kamu akan cukup familiar yang dengannya scene ini.


Download First Person Lover
Secara garis besar, First Person Lover Amat menarik bagi atau bisa juga dikatakan untuk dimainkan. Sebuah ide yng anti-mainstream sukses diciptakan lewat video permainan. Permainan fps yng identik yang dengannya pembunuhan tak berlaku disini. Kamu cuma bertujuan merubah rasa benci menjadi cinta. Agak aneh akan tetapi setidaknya developer sukses membuat permainan yang dengannya latar belakang promosi produk fisik orang-orang, sekalian memukau gamer lewat sajian gameplay yng unik.
Lewat engine Unity sebenarnya tetap membuat grafis First Person Lover tampil layaknya Unreal Engine. Meskipun tak benar-benar mirip semisal Unreal Engine, bisnis bagi atau bisa juga dikatakan untuk menciptakan visual yng realistis patut diacungi jempol. Frame rate rendah berkisar 20-30 fps tetap membuat permainan ini playable. Jadi bagi pemakain PC low end jangan khawatir mengenai spesifikasinya. Good job Björn Borg!
Kelebihan
  • Konsep permainan anti-mainstream
  • Senjata variatif
  • Grafis memukau bagi atau bisa juga dikatakan untuk level permainan berdasar Unity
  • Cutscene memperkuat plot cerita
Kekurangan
  • Pergerakan AI tidak lebih realistis
  • Mengapa musuh Perlu telanjang?

First Person Lover: Game Macam Apa Ini?
Here, take the bonus for you!

Berlangganan Tulisan atau artikel Via Email




Source Articles & Image : www.cronosal.web.id

Seputar First Person Lover: Game Macam Apa Ini?

Advertisement
 

Cari Artikel Selain First Person Lover: Game Macam Apa Ini?